Sabtu, 05 Juli 2014

Kesukaan Saya....



Yeeeaayy happy weekend semuaaa. Bisa menghirup udara segar di kota kelahiran rasanya adalah nikmat yang patut disyukuri. Alhamdulillah sudah masuk weekend dan bisa menikmatinya dirumah. Ini adalah hari ke-7 puasa dan rasanya berjalan dengan cepat. Hari ini saya menikmati hari libur dirumah dan tidak memiliki rencana untuk keluar karena disamping ingin melakukan ibadah puasa dengan sempurna, melihat cuaca diluar sana yang panasnya cukup menyengat rasanya lebih baik saya beristirahat sambil menuliskan hal-hal yang sudah memenuhi kepala saya, saking penuhnya saya jadi bingung mau mulai dari mana. Siang ini, tepatnya setelah saya menjalankan ibadah shalat dzuhur serta melanjutkan bacaan Al-Qur’an yang sempat tertunda kemarin tiba-tiba ada hal yang terlintas dalam fikiran saya dan membuat hati saya bertanya-tanya. Bakat..yaaa mengenai bakat. Melihat orang-orang diluar sana, rasanya mereka semua memiliki bakat yang jelas yang mereka sadari serta mereka asah sehingga bakat tersebut menjadi semakin baik dan terarah. Ada yang memiliki bakat menyanyi, menari, bermain musik, merancang busana, menjadi host/presenter, pandai berakting, pandai berpose di depan kamera, dan masih banyak lagi bakat-bakat yang lainnya. Bahkan ada orang yang memiliki banyak bakat dalam dirinya. Melihat itu semua, lalu apakah bakat yang saya miliki? Hmmmmmm...saya sendiripun masih mencari-cari jawabannya.

Sebagai seorang mahasiswi (2 tahun lalu) ilmu komunikasi tentu saya pernah mempelajari hal itu, banyak hal mengenai karakter-karakter manusia yang saya pelajari termasuk mengenai bakat. Menurut artikel-artikel yang pernah saya baca, bakat itu adalah kemampuan yang sudah ada pada diri seseorang sejak lahir namun masih perlu dikembangkan agar bakat tersebut dapat terwujud. Jadi sebenarnya pada diri setiap orang sudah menempel bakat yang berbeda-beda dalam dirinya, tinggal bagaimana ia menemukan bakat tersebut, menyadari akan bakatnya lalu mengasahnya agar bakat tersebut dapat berkembang dengan baik. Semoga ilmu yang masih menempel di otak saya ini adalah hal yang benar, jika salah mohon maaf yaaa J..

Berbicara mengenai bakat, lalu saya bertanya pada diri saya sendiri “Apa bakat saya?”. Menyanyi? Suara saya biasa saja malah cenderung fals jika bernyanyi. Bermain musik? Tidak ada alat musik yang bisa saya mainkan dengan baik malah cenderung membuat kuping pendengarnya sakit. Menari? Sangat tidak, salah seorang teman saya bilang jika melihat saya menari itu seperti melihat robot yang kaku saat bergerak, meskipun saat SMP saya pernah menari secara berkelompok dalam acara pentas seni namun sejak itulah saya merasa menari bukanlah bakat saya. Lalu apa? Yang saya tahu jika berbicara mengenai hobby atau kesukaan tentu banyak hal yang saya sukai, mulai dari make-up. Yaaa saya sangat suka sekali dengan make-up, memoles wajah sehingga terlihat cantik. Namun bedanya saya lebih suka menerapkan make-up tersbeut pada wajah orang lain, lebih tepatnya jadi tukang make-up. Meskipun saya menyadari akan kemampuan make-up saya yang amat sangat biasa alias masih amatir namun saya memiliki keberanian yang cukup untuk menawarkan hobby saya itu kepada teman-teman terdekat saya. Ya pada saat itu, akan digelar acara wisuda di kampus saya dulu dan disitulah saya melihat peluang yang besar. Saya tawarkan jasa make-up kepada teman-teman yang terlibat dalam acara wisuda. Seperti yang kita ketahui wisuda adalah moment yang ditunggu-tunggu oleh setiap mahasiswa karena di moment itulah kita bisa mnegetahui hasil yang kita capai setelah dua tahun mengenyam pendidikan dan di moment itu pula kita ingin menampilkan yang terbaik dalam diri kita, menggunakan kebaya yang bagus dan  dilengkapi dengan tata rias yang cantik. Hal itulah yang membuat saya cukup percaya diri menawarkan hobby make-up tersebut.

Setelah saya membuat promo make-up untuk wisuda, akhirnya salah satu teman saya tertarik meskipun ia bukan mahasiswa yang akan diwisuda namun karena ia adalah salah satu staff di kampus tentu ia akan terlibat dalam acara wisuda tersebut. Oleh karena itu ia mempercayakan saya untuk membuatnya tampil cantink dalam acara wisuda tersebut. Daaannn dialah client pertama saya..hehe


Ini hasilnya, saat pertama kali saya dengan percaya diri merias wajah orang lain dengan kemampuan make-up yang biasa saja bahkan cenderung amatir. Diujung photo saya tempelkan sticker kupu-kupu untuk menutupi wajah saya, karena sedang tidak menggunakan hijab..hehe


Setelah itu, saya mendokumentasikan semua proses dari awal saya merias wajahnya sampai selesai. Hal itu saya lakukan tentunya untuk modal saya mempromosikan lagi kepada yang lain. Karena dalam menawarkan sesuatu, tentu orang akan lebih tertarik jika ia sudah melihat hasil dari yang kita tawarkan. Setelah saya lakukan promo sambil memajang hasil make-up saya di display picture BBM, upload ke media sosila facebook, instagram dan twitter alhamdulillah banyak yang memberikan komentar positif. Katanya make-up saya bagus, yaa..meskipun menurut saya kata BAGUS itu masih terlalu jauh bagi saya. Cukup Bagus mungkin itu terdengar lebih cocok. Lama berselang dari promo-promo yang saya lakukan, akhirnya saya mendapat tawaran untuk menjadi tukang make-up di prewed (photo pre wedding) teman SD saya, tanpa fikir panjang sayapun langsung menyanggupi tawaran tersebut. Sesi photo tersebut dilakukan dibeberapa tempat dengan beberapa tema dan kostum yang berbeda. Pertama dilakukan di taman Pasca Sarjana IPB dekat Botani Square Bogor, yang kedua di Sentul Bogor, lalu yang ketiga di sebuah Cafe yang terletak di daerah Pakuan Bogor.


Resolusi dan kontras photonya kurang bagus jadi beginilah hasilnya. Ini semata-mata hanya menggambarkan prosesnya, untuk hasil akhir saya masih mencari filenya. Mohon maaf teman-teman :)

Ya itulah hobby saya, semoga dapat mendatangkan rezeki dan memberikan manfaat untuk orang banyak. Selain itu, menyadari akan ketertarikan teman-teman terhadap hasil make-up saya, maka saya berniat untuk lebi banyak lagi belajar, belajar dan berlatih agar bisa lebih baik lagi. Aamiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar