Rabu, 16 Juli 2014

Belajar dari...........



Bekerja..ya sebagai seorang yang sudah meimiliki kewajiban untuk bekerja dan sebagai anak sulung yang memiliki tanggungjawab untuk membantu keluarga memenuhi kebutuhan hidup, tentu pekerjaan adalah hal terpenting yang tidak bisa diganggu gugat. Karena saat ini, bukan waktunya lagi untuk berfoya-foya menghabiskan uang dan waktu di tempat shopping atau di tempat ngopi. Semakin bertambahnya umur tentu sisi kedewesaanku semakin bertambah. Cara pandang mengenai semua hal pun mulai berubah. Termasuk cara pandang mengenai pekerjaan, bagiku apapun pekerjaannya tentu semua mempunyai tingkat kesulitan tersendiri. Oleh karena itu, aku selalu mencoba menanamkan dalam diri untuk tidak meremehkan pekerjaan apapun itu. Berkaca dari pengalaman yang dialami oleh teman satu kantorku. Aku dan dia memiliki posisi yang sama namun ditempatkan di daerah dan tim yang berbeda. Pada stu kesempatan, ia menceritakan keluh kesahnya mengenai pekerjaan kepada kami (aku dan teman-teman satu posisi yang lainnya). Ia merasa sakit hati atas perkataan seseorang (siapanya ini kamipun tidak tahu, karena yang bersangkutan tidak memberitahukan nama seseorang itu siapa) yang arti dan isi dari perkataannya itu terkesan merendahkan pekerjaan kami. Meskipun memang secara struktural, posisi seseorang itu lebih tinggi malah jauh lebih tinggi dari kami. Mendengar ceritanya itu, jujur saya pun sempat tidak terima, kenapa? Karena seseorang itu tidak tahu tanggung jawab dari pekerjaan kami. Meskipun mungkin menurutnya, pekerjaan kami mudah dan cepat tapi tidak seharusnya perkataan yang terkesan merendahkan dan menyepelekan itu terlontar dari mulutnya.
Menurutku, dalam suatu organisasi semua aspek dan semua bagian merupakan satu kesatuan yang penting yang sudah memiliki perannya masing-masing. Jika salah satu aspek dan bagian dalam organisasi tersebut tidak berjalan atau bahkan berhenti maka dapat berpengaruh terhadap kelancaran organisasi itu sendiri.
Melihat kejadian tersebut, timbul pertanyaan dalam diriku. Kenapa harus ada orang yang memandang rendah orang lain? Kenapa harus ada orang yang tega menyakiti hati orang lain? Kenapa harus ada orang yang tidak menyadari dengan perkataan yang keluar dari mulutnya? Kenapa harus ada orang yang merasa dirinya lebih baik dan lebih tinggi dari orang lain?
Apakah seseorang itu tidak menyadari bahwa di atas langit masih ada langit. Apakah seseorang itu tidak pernah belajar dari padi, yang semakin berisi semakin merunduk. Apa yang harus disombongkan dalam diri kita, sementara diluar sana masih banyak orang-orang hebat yang lebih berjasa terhadap dunia ini, masih banyak orang-orang jenius diluar sana yang memiliki IQ tinggi, masih banyak ilmuan-ilmuan diluar sana yang hasil penemuannya masih digunakan untuk kelangsungan hidup orang banyak.
Semoga Allah senantiasa menuntunku untuk bisa menjaga tutur kata dan perilaku. Semoga kejadian yang dialami temanku bisa dijadikan pembelajaran untuk lebih berhati-hati dalam berkata dan senantiasa menghargai orang lain. Karena di mata Allah kita semua sama, akhlak dan taqwa lah yang membuat kita memiliki tempat yang tinggi di hadapan Allah SWT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar