Bekerja..ya sebagai seorang yang
sudah meimiliki kewajiban untuk bekerja dan sebagai anak sulung yang memiliki tanggungjawab
untuk membantu keluarga memenuhi kebutuhan hidup, tentu pekerjaan adalah hal
terpenting yang tidak bisa diganggu gugat. Karena saat ini, bukan waktunya lagi
untuk berfoya-foya menghabiskan uang dan waktu di tempat shopping atau di
tempat ngopi. Semakin bertambahnya umur tentu sisi kedewesaanku semakin
bertambah. Cara pandang mengenai semua hal pun mulai berubah. Termasuk cara
pandang mengenai pekerjaan, bagiku apapun pekerjaannya tentu semua mempunyai tingkat
kesulitan tersendiri. Oleh karena itu, aku selalu mencoba menanamkan dalam diri
untuk tidak meremehkan pekerjaan apapun itu. Berkaca dari pengalaman yang
dialami oleh teman satu kantorku. Aku dan dia memiliki posisi yang sama namun
ditempatkan di daerah dan tim yang berbeda. Pada stu kesempatan, ia menceritakan
keluh kesahnya mengenai pekerjaan kepada kami (aku dan teman-teman satu posisi
yang lainnya). Ia merasa sakit hati atas perkataan seseorang (siapanya ini
kamipun tidak tahu, karena yang bersangkutan tidak memberitahukan nama
seseorang itu siapa) yang arti dan isi dari perkataannya itu terkesan
merendahkan pekerjaan kami. Meskipun memang secara struktural, posisi seseorang
itu lebih tinggi malah jauh lebih tinggi dari kami. Mendengar ceritanya itu,
jujur saya pun sempat tidak terima, kenapa? Karena seseorang itu tidak tahu
tanggung jawab dari pekerjaan kami. Meskipun mungkin menurutnya, pekerjaan kami
mudah dan cepat tapi tidak seharusnya perkataan yang terkesan merendahkan dan
menyepelekan itu terlontar dari mulutnya.
Menurutku, dalam suatu organisasi
semua aspek dan semua bagian merupakan satu kesatuan yang penting yang sudah
memiliki perannya masing-masing. Jika salah satu aspek dan bagian dalam
organisasi tersebut tidak berjalan atau bahkan berhenti maka dapat berpengaruh
terhadap kelancaran organisasi itu sendiri.
Melihat kejadian tersebut, timbul
pertanyaan dalam diriku. Kenapa harus ada orang yang memandang rendah orang
lain? Kenapa harus ada orang yang tega menyakiti hati orang lain? Kenapa harus
ada orang yang tidak menyadari dengan perkataan yang keluar dari mulutnya? Kenapa
harus ada orang yang merasa dirinya lebih baik dan lebih tinggi dari orang
lain?
Apakah seseorang itu tidak
menyadari bahwa di atas langit masih ada langit. Apakah seseorang itu tidak
pernah belajar dari padi, yang semakin berisi semakin merunduk. Apa yang harus
disombongkan dalam diri kita, sementara diluar sana masih banyak orang-orang
hebat yang lebih berjasa terhadap dunia ini, masih banyak orang-orang jenius
diluar sana yang memiliki IQ tinggi, masih banyak ilmuan-ilmuan diluar sana
yang hasil penemuannya masih digunakan untuk kelangsungan hidup orang banyak.
Semoga Allah senantiasa menuntunku untuk bisa menjaga
tutur kata dan perilaku. Semoga kejadian yang dialami temanku bisa dijadikan
pembelajaran untuk lebih berhati-hati dalam berkata dan senantiasa menghargai
orang lain. Karena di mata Allah kita semua sama, akhlak dan taqwa lah yang
membuat kita memiliki tempat yang tinggi di hadapan Allah SWT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar