Media
Elektronik ; Televisi
1. METRO TV
1.1 Sejarah Metro TV
PT Media Televisi Indonesia merupakan anak perusahaan dari Media Group, suatu
kelompok usaha media yang dipimpin oleh Surya Paloh, yang juga
merupakan pemilik surat kabar Media Indonesia. PT Media
Televisi Indonesia memperoleh izin penyiaran atas nama "MetroTV" pada
tanggal 25 Oktober 1999. Pada
tanggal 25 November 2000, pertama
kali MetroTV mengudara dalam bentuk siaran ujicoba di 7 kota. Pada awalnya,
hanya bersiaran 12 jam sehari, namun sejak tanggal 1 April 2001, MetroTV mulai mengudara selama 24 jam. Hanya
mengandalkan 280 orang stasiun ini beroperasi pada awalnya. Tapi seiring
perkembangan dan kebutuhan, MetroTV mempekerjakan lebih dari 900 orang,
sebagian besar di ruang berita dan daerah produksi.
1.2 Jajaran
Direksi
Daftar direktur
utama
No
|
Nama
|
Awal
jabatan
|
Akhir
jabatan
|
1
|
2000
|
2006
|
|
2
|
Wisnu Hadi
|
2006
|
2011
|
3
|
Adrianto
Machribie
|
2011
|
sekarang
|
Struktur dewan direksi MetroTV saat ini adalah sebagai berikut:
No
|
Nama
|
Jabatan
|
1
|
Adrianto
Machribie
|
Presiden
Direktur
|
2
|
Suryopratomo
|
Direktur
Pemberitaan
|
3
|
Lestary
Luhur
|
Direktur
Penjualan dan Pemasaran
|
4
|
Ana Widjaja
|
Direktur
Keuangan dan Administrasi
|
5
|
John
Balonso
|
Direktur
Teknik
|
6
|
Pemimpin
Redaksi
|
1.3 Logo dan
Slogan
Pada tanggal 20 Mei 2010, MetroTV memperkenalkan logo dan slogan barunya. Logo
baru tetap menggunakan lambang burung elang dan warna dasar biru dan kuning,
tetapi dengan jenis huruf Handel Gothic kursif yang memberikan kesan modern,
segar dan futuristik. Penempatan logo pun juga diubah dari posisi semula di
pojok kanan atas menjadi di pojok kanan bawah, penempatan ini pun berbeda dari
stasiun-stasiun televisi yang ada di Indonesia yang letaknya masih di pojok kanan/kiri
atas.
Logo Metro TV dalam kehadirannya secara visual tidak saja
dimaksudkan sebagai symbol informasi atau komunikasi Metro TV secara institusi,
tetapi berfugsi sebagai sarana pembangunan image yang tepat dan cepat dari
masyarakat terhadap institusi Metro TV.
Slogan: Leading the Change (2007 – 2008)
Be Smart Be Informed (2008 – 2010)
Slogan: Knowledge to Elevate (2010 - sekarang)
1.4 Visi dan Misi
Visi
Untuk menjadi stasiun televisi Indonesia
yang berbeda dengan stasiun televisi lainnya dan menjadi nomor satu dalam
program beritanya, menyajikan program hiburan dan gaya hidup yang berkualitas.
Memberikan konsep unik dalam beriklan untuk mencapai loyalitas dari pemirsa
maupun pemasang iklan.
Misi
- Untuk membangkitkan dan mempromosikan kemajuan Bangsa dan Negara melalui suasana yang demokratis, agar unggul dalam kompetisi global dengan menjunjung tinggi moral dan etika.
- Untuk memberikan nilai tambah di industri pertelevisian dengan memberikan pandangan baru, mengembangkan penyajian informasi yang berbeda dan memberikan hiburan yang berkualitas.
- Dapat mencapai kemajuan yang signifikan dengan membangun dan menambah asset, untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan para karyawannya dan menghasilkan keuntungan yang signifikan bagi pemegang saham.
1.5 Konsep Siaran
Stasiun TV ini memiliki konsep agak
berbeda dengan stasiun televisi lain, sebab selain mengudara selama 24 jam
setiap hari, stasiun TV ini hanya memusatkan acaranya pada siaran warta berita
saja. Tetapi dalam perkembangannya, stasiun ini kemudian juga memasukkan unsur
hiburan dalam program-programnya, meski tetap dalam koridor news. MetroTV adalah stasiun pertama di Indonesia yang
menyiarkan berita dalam bahasa Mandarin: Metro Xin Wen, dan juga
satu-satunya stasiun TV di Indonesia yang tidak menayangkan sinetron. MetroTV
juga menayangkan siaran internasional berbahasa Inggris pertama di
Indonesia Indonesia Now yang dapat disaksikan dari seluruh dunia. Stasiun ini
dikenal memiliki presenter berita terbanyak di Indonesia. MetroTV juga
menayangkan program e-Lifestyle, yakni program talkshow yang membahas
teknologi informasi dan telekomunikasi.
1.6
Satelit
Satelit-satelit yang digunakan oleh MetroTV:
- JCSAT 4B (BiG TV)
- Palapa D (Topas TV, OrangeTV, Skynindo, K-Vision)
- SES 7 (Indovision)
- Telkom 1 (TransVision)
- Measat 3a (aora)
1.7
Segmentasi Penonton
Metro TV
merupakan jaringan TV swasta nasional pertama di Indonesia yang menyajikan
tayangan berita sebagai tayangan utama dalam penyiarannya, dengan rata-rata
sekitar 70% tayangannya bersifat berita (News)
dan memiliki presentase 30% tayangan non berita. Sasaran pemirsa Metro TV
adalah semua lapisan masyarakat yang membutuhkan informasi berita yang hangat
dan sedang menjadi pembicaraan di masyarakat.
Program
Metro TV dirancang untuk mengakomodasi keluarga yang berpenghasilan menengah ke
atas (target pemirsa AB 20+). Susunan program Metro TV hampir semua menyuguhkan
tayangan berita yang dalam produksinya hampir semuanya dilakukan atau di
produksi sendiri. Metro TV memusatkan upayanya pada peningkatan kualitas produksi
lokal, sementara di saat yang sama secara selektif memperoleh hak untuk
menyiarkan content asing, yang diyakini Metro TV sesuai dengan selera lokal.
1.8
Analisis Metro TV
Metro TV sebagai televisi berita nasional
menawarkan konsep yang berbeda dari tv lainnya dengan memberikan porsi
pemberitaan lebih banyak dari hiburan. Metro TV merupakan satu-satunya tv di
Indonesia yang tidak menyiarkan sinetron, hiburan lain yang disajikan oleh
Metro TV yaitu talkshow sepert Kick Andy, Just Alvin dan Mario Teguh Golden
Ways. Dengan konsep program siaran televisi yang dimiliki, maka Metro TV dapat
menjawab kegelisahan penonton yang haus akan informasi yang aktual dan faktual
ditengah gencarnya suguhan hiburan seperti sinetron yang diusung stasiun
televisi lain. Oleh karena itu, tidaklah berlebihan jika pemirsa menjadikan
metro tv sebagai televisi pilihan untuk memenuhi kebutuhan informasi mengenai
isu-isu hangat nasional maupun internasional.
Namun ternyata, konsep news television yang diusung Metro TV tidak selalu memberikan
keuntungan. Adanya indikasi pemberitaan yang bias dan kecenderungan
keberpihakan menjadi salah satu kendala. Hal ini terkait dengan sang pemilik
media yang juga seorang politikus yaitu Surya Paloh. Ketika seorang pemilik
media memiliki peran ganda juga sebagai politikus, tentunya bukan tidak mungkin
adanya kepentingan politik dalam pemberitaan dengan menjadikan stasiun televisi
tersebut sebagai media untuk berkampanye, promosi dan menciptakan brand image demi kepentingan politiknya.
Hal tersebut tentu dapat membuat penonton
kehilangan haknya untuk mendapatkan informasi yang faktual, akurat dan
berimbang tanpa adanya keberpihakan bahkan kepentingan politik didalamnya. Oleh
karena itu, diharapkan seluruh stasiun
televisi khususnya metro tv sebagai news television dapat memberikan
informasi yang akurat dan berimbang tanpa adanya rekayasa dan manipulasi demi
mendapatkan keuntungan semata.
Logo NET. ( 18 Mei 2013 – Saat ini)
2.
NET. TV
2. 2.1 Sejarah
NET. TV
Pada tahun 2012, PT Net Mediatama
Indonesia (NET.) ingin membangun sebuah stasiun TV yang membawakan sebuah
revolusi media yang maju dan lebih modern. Pada pertengahan Maret 2013, PT Net
Mediatama Indonesia mengakuisisi saham kepemilikan dari PT Televisi Anak
Spacetoon (Spacetoon) yang sebagian sahamnya dialih oleh Indika Group sebesar 95% dari saham kepemilikan
Spacetoon. Sesaat setelah akuisisi saham kepemilikan Spacetoon ke NET.,
akhirnya pada Sabtu, 18 Mei 2013, siaran Spacetoon di jaringan terrestrial
menghilang dan digantikan oleh NET. yang memulai siaran perdananya dengan
menggunakan frekuensi milik Spacetoon di seluruh mantan jaringan frekuensi
Spacetoon di Indonesia.
NET. memulai masa siaran percobaan
selama satu pekan yang terhitung sejak Sabtu, 18 Mei 2013 sampai menjelang
program Grand Launching Media Revolution yang disiarkan secara live pada
Minggu, 26 Mei 2013 pukul 19.00 WIB, di Jakarta Convention Center, Senayan,
Jakarta Pusat. Masa siaran percobaan NET. disiarkan mulai dari pukul 05.00
WIB-24.00 WIB tanpa ada iklan komersial. Setelah selesai masa siaran percobaan,
jam tayang NET. diperpanjang dari pukul 04.00 WIB-02.00 WIB. Akan tetapi,
khusus selama bulan suci Ramadhan siaran NET. menjadi 24 jam nonstop.
Seluruh program-program dari Spacetoon
Indonesia dirombak menjadi yang maju dan lebih modern, akan tetapi NET. tetap
menayangkan lima program kartun unggulan dari Spacetoon yang disiarkan setiap
Senin-Jumat mulai pukul 13.30 WIB-16.00 WIB dengan nama "NET.
Playground" atau "NETOON" yang saat ini sudah tidak tayang lagi.
Kini, NET dapat
disaksikan melalui siaran terrestrial tidak berbayar, atau free to air. NET.
juga dapat disaksikan dengan berlangganan televisi berbayar, di antaranya:
First Media (channel 371), BIG TV (channel 232), dan Orange TV. Sementara para
pelanggan internet, dapat mengakses live streaming melalui
youtube.com/netmediatama, web www.netmedia.co.id,
serta melalui aplikasi di iOS dan Android dengan memasukkan search keyword :
Netmediatama Indonesia.
2.2 Jajaran Direksi
No.
|
Nama
|
Jabatan
|
1
|
Chairman
|
|
2
|
Chief Executive Officer
|
|
3
|
Deddy Sudarijanto
|
Deputy CEO
|
4
|
Kurnia
|
Chief Sales & Marketing Officer
|
5
|
Leo Nagasaputra
|
Chief Finance Officer
|
6
|
Azuan Syahril
|
Chief Operating Officer
|
2.3 Logo dan Slogan
NET. TV atau News and Entertainment TV menggambarkan
bahwa NET TV akan memberikan tayangan yang mneghibur dan memberikan konten yang
bermanfaat untuk seluruh masyarakat Indonesia baik dari segi hiburan maupun
dari segi berita.
NET TV menggunakan
tiga warna pada logonya yaitu biru tua, biru muda, dan kuning. Pemilihan warna
dan bentuk huruf dimaksudkan untuk membuat logo yang simple dan elegant.
Pemilihan warna bermaksud untuk menggambarkan variasi program yang ada di NET
TV. Sedangkan penggunaan symbol titik diakhir kata menunjukkan bahwa NET TV
ingin menjadi televisi yang terintegrasi dnegan social media.
Slogan NET TV adalah
“Telivisi Masa Kini”. Slogan ini diambil karena NET TV ingin menjadi televisi
yang mengedepankan kualitas dan teknologi dalam penayangannya, selain itu
dengan bekerja sama dnegan berbagai media social semakin menunjukkan bahwa NET
TV adalah televisi masa kini.
Slogan: Televisi Masa Kini
1.5
Visi dan
Misi
Visi
Menjadi perusahaan media yang
menarik dengan memberikan kontribusi positif untuk kehidupan masyarakat
Indonesia.
Misi
· Menghasilkan
program yang menarik, menghibur, dan kreatif melalui berbagai tayangan yang
terbaik.
·
Menjangkau
semua masyarakat yang ada dengan hiburan yang berkualitas.
·
Menarik,
mengembangkan, dan mempertahankan semua bakat terbaik dalam industri.
2.6 Konsep Siaran
NET.
Televisi Masa Kini merupakan salah satu alternatif tontonan hiburan layar kaca.
NET. hadir dengan format dan konten program yang berbeda dengan stasiun TV
lain. Sesuai perkembangan teknologi informasi, NET. didirikan dengan semangat
bahwa konten hiburan dan informasi di masa mendatang akan semakin terhubung,
lebih memasyarakat, lebih mendalam, lebih pribadi, dan lebih mudah
diakses. Karena itulah, sejak awal, NET. muncul dengan konsep
multiplatform, sehingga pemirsanya bisa mengakses tayangan NET. secara tidak
terbatas, kapan pun, dan di mana pun.
Program-program NET. diperuntukkan bagi
keluarga Indonesia dengan menghadirkan hiburan namun juga dapat memberikan
inspirasi positif bagi seluruh keluarga. NET. hadir bagi pemirsa Indonesia
dengan sembilan segmen program yaitu berita, hiburan, reality, lifestyle,
musik, olahraga, dokumenter, playground dan program spesial. Namun, sebagai
bentuk dukungan dan rasa cinta NET. terhadap Indonesia, NET. menghadirkan
serangkaian program antara lain INDONESIA BANGGA, INDONESIA MUDA, dan INI
INDONESIA yang bisa memberi sudut pandang berbeda untuk Indonesia yang lebih
baik.
1.6 Satelit
· Satelit Palapa : Freq : 4006 MHz
Polarits : Vertikal
Symbol Rate : 6400 Ksps
Video PID : 308
Audio PID : 256
PCR PID : 308
· BIG TV : Channel 233 (SD)
Channel 232 (HD)
1.7 Segmentasi Penonton
Segmentasi penonton
Net. TV yaitu membidik semua kalangan dan profesi, mulai dari anak-anak,
remaja, dan dewasa. Dengan menyuguhkan berbagai program acara untuk keluarga,
remaja serta dewasa membuat Net dapat diterima oleh seluruh kalangan.
1.8
Analisis Net
TV
Net TV merupakan televisi yang baru mengudara pada tahun 2013. Meskipun
masih terhitung tv baru namun Net mampu menjadi televisi yang berbeda dengan TV
lainnya. NET. memiliki idealisme ingin membuat pemirsanya merasa nyaman saat
menonton siaran televisinya. Untuk mewujudkan idealisme itu, durasi iklan per
program dibatasi. Dalam setiap durasi iklan, maksimal per combre (commercial break)
hanya sekitar 2-3 menit saja. Di sisi lain, tidak bisa dipungkiri bahwa sebagai
TV yang baru dengan rating share yang
belum signifikan dan jumlah pemirsanya yang belum banyak, membuat advertiser belum banyak yang tertarik
untuk beriklan di NET. Namun demikian, marketing
yang dilakukan memang tidak terlalu gencar karena yang menjadi fokus dari
manajemen adalah meningkatkan awareness
NET. di masyarakat. Karena awareness masyarakat yang belum tinggi, maka target
yang diberikan ke sales marketing pun masih sewajar ukuran stasiun TV yang baru.
NET. adalah TV pertama di Indonesia yang full
HD dari hulu ke hilir. Hulu ke hilir ini artinya adalah mulai dari proses
produksi di lapangan sampai distribusi ke saluran. Teknologi HD digunakan dari
kamera di lapangan dan di news, lighting di studio yang menggunakan LED,
editing, fasilitas, alat-alat, equipment, komputer, dan server, bahkan make up
artist / presenter menggunakan make up HD. Karena kamera HD berbeda dengan
kamera biasa, orang/artis/presenter yang biasa cantik di kamera biasa, tetapi
di depan kamera HD belum tentu cocok karena bintik-bintiknya bisa terlihat. Control room NET. juga sudah HD dan
siaran di mana transmisi itu disiarkannya secara HD. Jadi gambar yang diliat
terlihat jelas dari rumah, walaupun TVnya bukan TV HD.
Dengan mengusung tagline ‘Televisi Masa Kini’, Net benar-benar
menyuguhkan sesuatu yang modern kepada para pemirsa setianya.
2.3 Logo dan Slogan
2.4 Jangkauan Siaran
Media
Elektronik ; Radio
1. GEN FM (98,7)
1.1
Sejarah Gen
FM
PT. Radio Attahiriyah atau yang lebih
dikenal dengan nama Gen FM adalah sebuah stasiun radio jaringan Mahaka Media yang berkantor
pusat di Jakarta. Gen FM mempunyai
jaringan di Jakarta dengan frekuensi
98,7 MHz dan Surabaya dengan frekuensi
103,1 MHz yang sama-sama berslogan "Suara Musik Terkini".
Dengan tagline ‘Suara Musik Terkini’, 98,7 Gen FM akan
menyajikan mayoritas lagu-lagu karya musik anak negeri dengan gaya khas anak
muda usia 18-34 tahun. Sesuai dengan target pendengarnya, musik yang disajikan
merupakan musik hits yang up beat dan
easy listening.
Ardian Syarkawi, President Director 98,7 Gen FM cukup
optimis dengan munculnya 98,7 FM yang menggunakna format Contemporary Hits Radio dan berpegang pada format driven. Dengan
format seperti ini, diharapkan dapat memberi warna baru pada dunia radio dan
dapat diterima oleh masyarakat Jakarta khususnya generasi muda.
Selain di Jakarta, Gen FM juga mengudara di Surabaya. Pada awalnya 103,1 Gen FM Surabaya bernama Camar FM. Pada bulan Januari 2010, Camar FM dibeli oleh 98,7 Gen FM Jakarta sehingga menjadi 103,1 FM Surabaya dan memulai siaran
percobaannya sebelum akhirnya diluncurkan pada tanggal 1 Maret 2010, Camar FM
berganti nama udara menjadi 103,1 Gen FM Surabaya. Nama perusahaan tetap PT Radio Camar walaupun
sudah berganti nama udara menjadi Gen FM Surabaya.
Call Sign : Sembilan Delapan Koma Tujuh Gen FM
Tagline : Suara Musik Terkini
1.3
Segmentasi Pendengar
Gen
FM memiliki segmentasi pendengar dengan presentase 45% laki-laki dan 55%
perempuan dan range usia 18 – 34 tahun serta pendidikan 50% pelajar dan 50%
mahasiswa. Karakter dari pendengar setia Gen FM yaitu mereka yang cinta music
Indonesia, berwawasan internasional, aktif, dinamis, percaya diri, rendah hati,
bertoleransi tinggi, mandiri, dan aktif bersosialisasi.
1.4
Konsep Siaran
Gen
FM memiliki strategi program siaran dengan
presentase 60% musik, 20% informasi dan 20% komersial yang dibawakan
dengan gaya bahasa 90% Indonesia dan 10% Inggris. Penyiar Gen FM menyapa
pendengar setianya dengan sebutan sobat gen. Gen FM memutarkan musik dengan
presentase 70% musik Indonesia dan 30% Inggris.
1.5
Advertising Rate (Traif Iklan)
Spot
(Iklan Putar)
|
Adlibs
(Iklan Baca)
|
Talk Show
|
||
Prime Time
|
Regular Time
|
Prime Time
|
Regular Time
|
|
Rp 965.000,-
|
Rp 825.000,-
|
Rp 1.250.000,-
|
Rp 1.000.000,-
|
Rp 5.500.000,-
|
1.6
Analisis Gen FM
Gen
FM sebagai radio dengan tagline ‘suara musik terkini’ menjadikannya sebagai
radio pilihan khususnya bagi anak remaja. Dengan program andalan yang dibawakan
oleh Kemal dan Tije di Semangat Pagi, membuat pendengar semangat menjalankan
aktivitas di pagi hari. Selain itu gen fm lebih banyak memutarkan musik daripada
obrolan penyiarnya, oleh karena itu Gen FM sangat cocok bagi para penikmat musik
sejati.
Program
acara yang disuguhkan sangat segar dan lebih banyak mengikutsertakan
pendengarnya melalui beberapa program seperti Salah Sambung dan kuis interaktif
lainnya. Hal tersebut membuat Gen FM semakin dekat dengan pendengar setianya
yang disebut dengan Sobat Gen.
Gaya
bahasa yang dibawakan penyiarnya disesuaikan dengan bahasa anak muda masa kini
sehingga terdengar lebih akrab dan tidak terkesan kaku. Gen FM pun ikut
berpartisipasi dalam menyuarakan Stop Pembajakan terhadap musik-musik Indonesia
yang dikemas dengan iklan yang mengikutsertakan artis papan atas Indonesia. Hal
ini membuat Gen FM sebagai radio yang peduli terhadap masa depan music Indonesia.
2. ELSHINTA FM (90)
2.1 Sejarah Elshinta FM
PT. Radio Elshinta resmi berdiri pada tahun 1968. Pendirinya
adalah Mas Yos atau Oom Yos (Suyoso Karsono) yang kala itu seorang perwira di
angkatan udara (AURI). Sedangkan nama "Elshinta" diambil dari nama
putrinya Mas Yos. Elshinta pertama
kali mengudara pada gelombang 1368 KHz dengan menyiarkan lagu-lagu oldies dan lagu-lagu Hawaiian yang
sangat populer kala itu bersama pembawanya Pak Hoegeng (Hoegeng Iman Santoso),
pemain ukulele dan pendiri grup Hawaiian Senior. Pada tahun 80an hingga pertengahan 90an, Radio Elshinta memutar lagu-lagu
Top 40 dan sempat menyusun acara peringkat lagu-lagu hit saat itu.
Pada pertengahan 90an, kiblat musik Radio Elshinta beralih ke
musik Jazz, baik vocal maupun instrumental. Saat itu, Elshinta mengudara di
gelombang barunya, yaitu 90.05 FM. Studio Elshinta saat itu adalah di Jl.
Pangeran Antasari, Jakarta Selatan. Sebelumnya, pernah juga berkantor di Gedung
Arthaloka, Jl. Sudirman dan sempat pula pindah ke Setiabudi Building di Jl. HR
Rasuna Said.
Pada tahun 1997, Radio Elshinta pindah domisili ke Joglo Raya, Jakarta Barat. Saat itu masih memutar lagu-lagu aliran Jazzy atau Cool Music yang relatif lagu-lagu baru, tapi sudah mulai menyelipkan satu dua berita yang dibaca dari koran dan internet. Untuk menambah wawsan pemberitaan, pada tahun 1998 Elshinta menjallin kerjasama dengan BBC London, VOA dan RNW Hilversum. Kini yang masih bertahan hanya BBC saja. Kejadian krisis ekonomi (krismon) tahun 1997, membuat Radio Elshinta mengajak pendengar (yang belum terlalu banyak jumlahnya) untuk membantu masyarakat yang tidak mempu dengan paket-paket sembako. Itu adalah cikal-bakal program "Elshinta Peduli Kemanusiaan" yang hingga saat ini terus berlangsung.
Krismon berbuah menjadi gejolak sosial. Terjadilah kerusuhan massa pada tahun 1998. Saat itu, secara refleks semua crew yang jumlahnya belasan, bergerak mengumpulkan informasi dengan mengundang partisipasi pendengar agar memberikan info apa saja terkait kerusuhan, penjarahan, bakar-bakaran yang meluas keberbagai daerah di Indonesia. Moment itulah yang menjadikan awal terciptanya program acara "Info Dari Anda", yang hingga hari ini menjadi bagian terpenting dalam sejarah program jurnalisme warga atau citizen journalism di radio.
Baru kemudian pada tanggal 14 Februari 2000, Elshinta memproklamirkan diri menjadi "Radio Berita dan Informasi 24 Jam Nonstop" melalui sebuah acara launching di Hotel Le Meredien, Jakarta. Sejak saat itu, siaran radio elshinta hanya berisi berita dan informasi tanpa memutar lagu sama sekali. Banyak kalangan yang pesimis, tetapi semangat crew Elshinta saat itu tak dapat dibendung. Darah muda, kreatifitas, rasa ingin tahu dan keinginan untuk mencoba sesuatu yang baru, menjadi modal utama dalam mewujudkan format radio berita yang sangat menantang.
Radio Elshinta berubah gelombang, dari 90.05 FM menjadi 90 FM di Jabodetabek sejak 1 Agustus 2004, akibat dari penataan ulang frekuensi sesuai master plan yang berlaku di seluruh Indonesia. Selain di Jakarta, Radio Elshinta juga dapat didengar dibeberapa kota besar di Indonesia. Sedangkan untuk mendengarkan melalui live streaming, klik saja www.elshinta.com
Pada tahun 1997, Radio Elshinta pindah domisili ke Joglo Raya, Jakarta Barat. Saat itu masih memutar lagu-lagu aliran Jazzy atau Cool Music yang relatif lagu-lagu baru, tapi sudah mulai menyelipkan satu dua berita yang dibaca dari koran dan internet. Untuk menambah wawsan pemberitaan, pada tahun 1998 Elshinta menjallin kerjasama dengan BBC London, VOA dan RNW Hilversum. Kini yang masih bertahan hanya BBC saja. Kejadian krisis ekonomi (krismon) tahun 1997, membuat Radio Elshinta mengajak pendengar (yang belum terlalu banyak jumlahnya) untuk membantu masyarakat yang tidak mempu dengan paket-paket sembako. Itu adalah cikal-bakal program "Elshinta Peduli Kemanusiaan" yang hingga saat ini terus berlangsung.
Krismon berbuah menjadi gejolak sosial. Terjadilah kerusuhan massa pada tahun 1998. Saat itu, secara refleks semua crew yang jumlahnya belasan, bergerak mengumpulkan informasi dengan mengundang partisipasi pendengar agar memberikan info apa saja terkait kerusuhan, penjarahan, bakar-bakaran yang meluas keberbagai daerah di Indonesia. Moment itulah yang menjadikan awal terciptanya program acara "Info Dari Anda", yang hingga hari ini menjadi bagian terpenting dalam sejarah program jurnalisme warga atau citizen journalism di radio.
Baru kemudian pada tanggal 14 Februari 2000, Elshinta memproklamirkan diri menjadi "Radio Berita dan Informasi 24 Jam Nonstop" melalui sebuah acara launching di Hotel Le Meredien, Jakarta. Sejak saat itu, siaran radio elshinta hanya berisi berita dan informasi tanpa memutar lagu sama sekali. Banyak kalangan yang pesimis, tetapi semangat crew Elshinta saat itu tak dapat dibendung. Darah muda, kreatifitas, rasa ingin tahu dan keinginan untuk mencoba sesuatu yang baru, menjadi modal utama dalam mewujudkan format radio berita yang sangat menantang.
Radio Elshinta berubah gelombang, dari 90.05 FM menjadi 90 FM di Jabodetabek sejak 1 Agustus 2004, akibat dari penataan ulang frekuensi sesuai master plan yang berlaku di seluruh Indonesia. Selain di Jakarta, Radio Elshinta juga dapat didengar dibeberapa kota besar di Indonesia. Sedangkan untuk mendengarkan melalui live streaming, klik saja www.elshinta.com
2.2 Jajaran Redaksi
Nama
|
Jabatan
|
Iwan Haryono
|
Pemimpin Redaksi
|
Eddy Harsono
|
Wakil Pemimpin Redaksi
|
Ahamd Setiawan
|
Produser Eksekutif
|
D. S. Krisanti
|
|
Eko Suwantono
|
|
Dwi Iswanto
|
Produser
|
Muhammad Ilyasa
|
|
Muslichun
|
|
Adhe Puyhoko
|
Newscaster
|
Asrofi
|
|
Bhery Hamzah
|
|
Eko Suwantono
|
Koordinator Liputan
|
Roby Hatibie
|
|
Teguh Trisartono
|
|
Achyarul Hakim
|
Reporter
|
Bayu Istiqlal
|
|
Johan Sarjono
|
|
Muslichun
|
Koordinator Koresponden
|
Nandang Karyadi
|
|
Robby Hatibie
|
|
Remon Fauzi
|
Sekretaris Redaksi
|
Slogan : News and Information Radio Network
Sistem Jaringan Siaran : CBO (Centralizing Broadcast
Operations)
Radio Jaringan Utama : Elshinta Bandung 89,3 FM
Elshinta Tegal 99,9 FM
Elshinta Semarang 91 FM
Elshinta Surabaya 97,6 FM
Elshinta Medan 93,2 FM
Elshinta Lampung 99,6 FM
Elshinta Palembang 103,7 FM
Luasnya
jangkauan siaran radio Elshinta, menjadi salah satu daya tarik tersendiri jika
dibandingkan dengan radio-radio lain yang hanya mampu menjangkau pendengarnya
dengan frekuensi terbatas. Jangkauan luas Elshhinta telah mencapai seantero
Indonesia, dari Aceh sampai Papua. Pendengarnya tidak hanya di kawasan
perkotaan, tetapi hingga ke pelosok pedesaan.
Memanfaatkan
jangkauan siaran yang luas, Elshinta juga bekerjasama dengan radio-radio lokal
daerah. Realitas kerjasama biasanya dalam bentuk relay berita. Radio-radio lokal
yang me-relay berita dari Elshinta biasanya dilakukan dalam jangka waktu
tertentu (1-2 jam sehari) atau seharian penuh radio me-relay berita dri
Elshinta.
2.5 Segmentasi Pendengar
Segmentasi
pendengar Elshinta yaitu berasal dari berbagai kalangan yang memiliki
ketertarikan serta keresahan dalam hal pemberitaan, dari kelompok laki-laki dan
perempuan dengan rentang usia 20-50 tahun.
2.6 Advertising Rate (Tarif Iklan)
Jam
|
SPOT (Iklan Putar) 60 detik
|
Adlibs (Iklan Baca) 60 detik
|
|
Prime Time
|
05.00 – 10.00
|
Rp 1.500.000,-
|
Rp 1.500.000,-
|
16.00 – 21.00
|
Rp 1.500.000,-
|
Rp 1.500.000,-
|
|
Regular Time
|
10.00 – 16.00
|
Rp 1.350.000,-
|
Rp 1.350.000,-
|
21.00 – 24.00
|
Rp 1.350.000,-
|
Rp 1.350.000,-
|
|
00.00 – 05.00
|
Rp 1.150.000,-
|
Rp 1.150.000,-
|
|
Jam
|
Harga
|
Fasilitas :
4
Promo
2
Spot
3
Spot ROS
|
|
Talkshow 60 detik
|
09.00 – 10.00
|
Rp 27.500.000,-
|
|
14.00 – 15.00
|
Rp 25.000.000,-
|
||
20.00 – 21.00
|
Rp 27.500.000,-
|
||
22.00 – 23.00
|
Rp 17.500.000,-
|
||
Live Report
|
Durasi 3 menit
|
Rp 6.000.000,-
|
|
Insert
|
Durasi 3 menit
|
Rp 5.000.000,-
|
|
Time Signal
|
Closing 15 detik (6/hari/bulan)
|
Rp 55.000.000,-
|
|
Traffic Report
|
Closing 30 detk (3/hari/bulan)
|
Rp 60.000.000,-
|
2.8 Analisis Elshinta FM
Di Indonesia, ada 1.300 stasiun radio -- sekitar 800 yang
resmi -- yang tentunya memperebutkan hal yang sama: loyalitas pendengar.
Caranya bermacam-macam, mulai dari menyajikan program lagu-lagu dari penyanyi
Indonesia, top 40, siaran musik indie, tembang kenangan, dangdut, sampai wayang
kulit. Nah, ketika hampir semua stasiun radio menawarkan aneka hiburan dengan
genre tertentu, Elshinta justru tidak sekalipun memutar lagu selama 24 jam
siaran. Radio yang mengudara di 90,0 Mhz ini menjadi satu-satunya stasiun yang
khusus memberi berita dan informasi. Bahkan, Elshinta menggaet para pendengar
untuk menyampaikan keluhan dan informasi tentang berbagai hal, dari kriminal
hingga kerusakan jalan, langsung on air. Tak pelak, dialog interaktif ini
disambut antusias oleh masyarakat.
Dengan mengusung konsep News
and Talk menjadikan Elshinta sebagai radio yang menyuarakan suara dan
keluhan masyarakat. Meskipun berbeda dengan radio lainnya yang memberikan
hiburan berupa pemutaran musik dan obrolan santai, Elshinta tentu sebaliknya
tidak memutarkan music hits namun
menyiarkan informasi dan berita seputar isu lokal, nasional dan internasional. Sehingga
tidak heran jika Elshinta menjadi news
radio yang dipercaya oleh masyarakat.
1.1 Sejarah Koran Sindo
2.3 Logo dan Slogan
Media
Cetak ; Surat Kabar
1.
KORAN SINDO
Koran Sindo (sebelumnya Harian
Seputar Indonesia) adalah sebuah surat kabar di Indonesia yang terbit perdana pada tanggal 29 Juni 2005 di Jakarta. Koran Sindo terbit selama 7 hari selama 1
minggu, dengan format ukuran panjang 7 kolom dan tinggi 54 cm. Edisi Nasional
terbit 44 halaman dengan 3 bagian koran. Distribusi koran ini juga mencakup
wilayah nasional dengan menjangkau kota-kota besar di Indonesia. Selain terbit
dalam lingkup nasional, surat kabar ini juga hadir dalam edisi lokal. Surat
kabar Sindo lokal terbit di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah dan DIY, Jawa Timur,
Sumatera Utara, Sumatera Selatan dan Sulawesi Selatan. Adapun yang menjadi
pembeda Sindo lokal dan nasional terletak pada muatan isinya, harga per
eksemplar, serta jumlah halaman. Muatan isi surat kabar Sindo lokal lebih focus
membahas 80% permasalahan daerah dengan harga Rp 2.500,-/eksemplar. Sedangkan
untuk Sindo nasional membahas isu-isu nasional dengan jumlah 44 halaman dan
harga Rp 3.000,-/eksemplar.
Surat kabar ini merupakan salah satu bentuk media cetak
milik Global Mediacom Tbk, secara khusus PT Media Nusantara Informasi (MNI). PT
MNI merupakan subsidiary dari PT. Media Nusantara Citra (MNC). PT. MNC
merupakan pemilik media besar yang berpengalaman dalam mengolah media.
1.2
Jajaran Direksi
BOD
|
Nama
|
Jabatan
|
Sururi
Alfaruq
|
President Director
|
|
Rudy
Hidayat
|
Chief Financial Officer
|
|
Lia
Marliana
|
Vice President Marketing
|
|
|
|
|
Tim
Redaksi
|
Nama
|
Jabatan
|
Pung
Purwanto
|
Pemimpin Redaksi
|
|
Masirom
|
Wakil Pemimpin Redaksi
|
|
Andryanto
|
Redaktur Pelaksana
|
|
Wisnuwidodo
|
||
Hariyanto
Kurniawan
|
||
Alviana
Harmayani Masrifah
|
Redaktur
|
|
Dani
Mohammad Dahwilani
|
||
Esnoe
Faqih Wardhana
|
||
Nurcholis
|
||
Shalahuddin
|
||
Felicia
Arensi
|
Sekretaris & Administrasi Redaksi
|
|
Leonita
Ramayani
|
||
Adam
Prawira
|
Asisten Redaktur
|
|
Anto
Kurniawan
|
||
Bagusthira
Evan Pratama
|
1.3
Logo
dan Slogan
Slogan : Sumber Referensi Terpercaya
1.4
Visi dan Misi
Visi
Sebagai koran keluarga yang hadir dengan berita actual,
akurat dan mendalam namun tetap bergaya dan penuh warna.
Misi
Menjadi pelopor media nasional terbesar di dunia
dengan menguasai jaringan di seluruh
Indonesia.
1.5
Jangkauan
Koran Sindo mampu menjangkau pembaca di kota-kota besar
di seluruh Indonesia dengan menghadirkan koran sindo nasional dan koran sindo
lokal. Sindo edisi lokal terbit di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah dan Daerah
Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sumatera Selatan dan Sulawesi
Selatan.
1.6 Segmentasi Pembaca
Target
pembacanya adalah masyarakat kalangan menengah ke atas dengan rentang usia 18
tahun ke atas dan berasal dari berbagai profesi. Berdasarkan jenis kelamin,
pembaca surat kabar ini terdiri dari 60% laki-laki dan 40% perempuan.
Berdasarkan umur, 8% pembaca berumur 10-14 tahun, 17% berumur 15-19 tahun, 25%
berumur 20-29 tahun, 25% berumur 30-39 tahun, 16% berumur 40-49 tahun dan 9%
berumur 50 tahun ke atas.
Ditinjau
dari pekerjaannya, pembaca surat kabar ini terdiri atas 21% wirausaha, 53%
pekerja, 15% pelajar atau mahasiswa, 6% ibu rumah tangga dan 5% memiliki
pekerjaan lainnya. Sedangkan berdasarkan pendidikannya, 19% pembaca merupakan
lulusan SD, 18% lulusan SMP, 31% lulusan SMA, 19% mengenyam pendidikan akademi
dan 13% berpendidikan sarjana.
1.7
Rubrikasi
Isi surat kabar ini terbagi dalam 3 bagian atau section, yaitu news, lifestyle dan sports. Pada bagian news, Sindo mengulas peristiwa hangat yang terjadi dalam lingkup
nasional maupun internasional. Sindo membahas rubrik ekonomi, bisnis, budaya,
nusantara, megapolitan, politik dan hukum, resensi buku, tokoh, cerpen dan
budaya. Pada bagian lifestyle, Sindo
menyajikan pembahasan mengenai masalah rumah tangga, anak, kesehatan, trend dan kecantikan. Sedangkan pada
bagian sports, yang diberi nama hattruck, pembaca dipuaskan dengan informasi
seputar olahraga baik nasional maupun internasioanl. Tidak sekedar pemaparan
informasi, surat kabar ini dilengkapi dengan penyajian dokumentasi, grafik dan
gambar yang menarik.
Surat kabar ini cukup mampu memenuhi kebutuhan informasi
keluarga. Hal ini dibuktikan dengan adanya section
yang ditujukan khusus bagi anggota keluarga. Biasanya bapak akan memilih news sebagai bacaan utama, sebagai
variasi Sindo menyajikan pula rubrik lifestyle
yang dikhususkan bagi ibu. Demikian halnya dengan anak yang menyukai olahraga
dapat membaca rubrik olahraga dengan nama hattrick.
1.8
Analisis Koran Sindo
Surat Kabar Harian Sindo menjadi pilihan msyarakat dengan
berbagai rubrik yang disuguhkan sehingga dapat menjangkau kebutuhan semua
kalangan mulai dari anak-anak, remaja bahkan dewasa. Meskipun kiprahnya di
dunia surat kabar masih terhitung baru, namun Sindo mampu menjawab kebutuhan
masyarakatnya akan berbagai informasi mulai dari ekonomi, politik, budaya, gaya
hidup, dan olahraga.
Harian Sindo juga menyapa pembaca dnegan sentuhan
jurnalisme yang khas yang selalu memberikan lebih dari sekedar berita. Apalagi ditunjang
dnegan kreativitas visual yang progresif dan tidak konservatif, Sindo akan
menjadi media yang unik.
Harian Sindo menyajikan berita yang bersahabat karena
pemanfaatan bahasa dan image yang ramah, aktual dan informative sehingga erita
terkini disajikan dengan ringkas dan jelas dengan topic-topik yang hangat. Koran
ini bersifat menghibur karena didukung dengan desain yang menarik.
2.
HARIAN KOMPAS
2.1 Sejarah Harian Kompas
Harian
Kompas adalah nama sebuah surat kabar yang terbit setiap hari dan berkantor
pusat di Jakarta tepatnya di jl. palmerah selatan no 26-28 Jakarta Pusat. Koran
Kompas diterbitkan oleh PT Kompas Media Nusantara yang merupakan bagian dari
Kelompok Kompas Gramedia (KG).
Ide
awal penerbitan harian ini datang dari Jenderal Ahmad Yani, yang mengutarakan
keinginannya kepada Frans Seda untuk menerbitkan surat kabar yang berimbang,
kredibel, dan independen. Frans kemudian mengemukakan keinginan itu kepada dua
teman baiknya, P.K. Ojong (1920-1980) dan Jakob Oetama yang pada waktu itu
sudah mengelola majalah Intisari yang terbit tahun 1963. Kemudian Petrus
Kanisius (PK) Ojong dan Jakob Oetama menggodok terbitnya sebuah surat kabar
harian. Frans Seda akan menamai koran itu Bentara Rakyat. Namun, Bung Karno
menanyakan, “Mengapa koranmu tak dinamakan KOMPAS, atrinya penunjuk arah?”
Akhirnya
KOMPAS terbit pada tanggal 28 Juni 1965. Pada mulanya kantor redaksi Kompas
masih menumpang di rumah Jakob Oetama, kemudian berpindah menumpang di kantor
redaksi Majalah Intisari. Pada terbitan perdananya, Kompas hanya terbit dengan
empat halaman.
Tanggal
2 Oktober 1965, Papelrada Jakarta Raya mengeluarkan larangan terbit (pembreidelan)
untuk semua harian, termasuk KOMPAS. Empat hari kemudian KOMPAS diperbolehkan
terbit. Tanggal 21 Januari 1978, KOMPAS dibreidel kembali bersama enam surat
kabar lainnya karena dinilai meliput secara intensif gerakan mahasiswa
1977-1978. KOMPAS terbit kembali pada 6 Februari 1978.
Melihat
tingkat sebaran KOMPAS yang mencapai seluruh penjuru Nusantara dan ingin hadir
setiap pagi ditangan pembacanya, maka sejak 1 September 1997, KOMPAS memulai
sitem cetak jarak jauh di Bawen Jawa Tengah. Wajah KOMPAS hari ini adalah hasil
dari perubahan tata wajah KOMPAS secara besar-besaran pada tanggal 28 Juni
2005. Logo KOMPAS tampil dengan warna biru, jumlah kolom dikurangi dari
sembilan menjadi tujuh. Untuk memandu pembaca, di setiap halaman muka sebelah
kiri ditampilkan navigasi.
2.2 Jajaran Direksi
Nama
|
Jabatan
|
Jakob Oetama
|
Pemimpin Umum
|
Agung Adiprasetyo
|
Wakil Pemimpin Umum
|
St. Sulatro
|
|
Rikard Bagun
|
Pemimpin Redaksi
|
Trias Kuncahyono
|
Wakil Pemimpin Redaksi
|
Budiman Tanuredjo
|
|
Ninuk Madiana Pambudy
|
|
Ninok Leksono
|
Redaktur Senior
|
James Luhulima
|
Redaktur Pelaksana
|
Mohammad Bakir
|
Wakil Redaktur Pelaksana
|
Bambang Sigap Sumantri
|
|
Retno Bintari
|
Sekretaris Redaksi
|
M. Nashir
|
Slogan : Amanat Hati Nurani Rakyat
2.4 Visi dan Misi
Visi
·
Menjadi institusi yang memberikan pencerahan
bagi pengembangan masyarakat Indonesia yang demokratis dan bermartabat serta
menjunjung tinggi asas dan nilai kemanusiaan.
· Berpartisipasi membangun masyarakat Indonesia
baru berdasarkan Pancasila melalui pronsip humanism transcendental (persatuan
dalam perbedaan) dengan menghormati individu dan masyarakat adil dan makmur.
Misi
Mengantisipasi dan merespon
dinamika masyarakat secara professional, sekaligus memberi arah perubahan
(Trend Setter) dengan menyediakan dan menyebarluaskan informasi terpercaya.
2.5 Jangkauan
Kompas telah menjadi pedoman dan
sumber informasi bagi mereka yang identic sebagai agen pembaharuan yang
berperan dalam proses demokrasi di Indonesia. Kompas adalah koran Nasional
dengan oplah terbesar dan beredar di semua provinsi di Indonesia. Dengan
jangkauan peredaran Kompas yang paling luas, dimana Kompas terdistribusikan ke
33 provinsi di Indonesia.
2.6 Segmentasi Pembaca
Dengan mengusung idealism
tercapainya misi ‘Amanat Hati Nurani Rakyat’ yang sekaligus menjadi merk dagang
(brand market), Kompas membidik pasar menengah ke atas (AB 54%), tercermin dari
kondisi keuangan dan latar belakang pendidikan mereka. Bahkan sebanyak 61%
pembaca Kompas adalah mereka yang telah menempuh pendidikan tinggi di universitas.
Kompas merupakan bacaan keluarga
yang 64% nya dibaca oleh rentang usia yang produktif yaitu 20 hingga 40 tahun
.yang terdiri dari anak-anak, remaja, hingga dewasa dengan jumlah pembaca
laki-laki dan perempuan seimbang. Pembaca Kompas dari segi usia yaitu rentang
25 hingga 40 tahun yang berasal dari berbagai kalangan profesi.
2.7 Rubrikasi
Berita Utama, konten ini memuat berita-berita aktual, terbaru dan
berita yang tengah menjadi sorotan public. Berita utama biasanya ditampilkan
dalam headline. Melalui berita utama ini, pembaca bisa mengikuti perkembangan
berbagai peristiwa penting yang terjadi.
Bisnis dan Keuangan, koran Kompas juga ikut memajukan perekonomian
Indonesia dengan menyajikan berbagai
informasi penting seputar keuangan dan dunia bisnis. Informasi yang ada dalam
konten bisnis dan keuangan ini memberikan inspirasi bagi masyarakat untuk
berkembang.
Humaniora, konten ini khusus menyajikan pemberitaan seputar
kehidupan yang humanis di tengah masyarakat yang selalu dinamis. Kita bisa
mengikuti perkembangan sisi kemanusiaan yang terjadi dalam setiap peristiwa.
Opini, kebebasan berpendapat mendapat porsi khusus di koran
Kompas ini. Pembaca dapat berpartisipasi memberikan pemikirannya serta
pendapatnya kepada masyarakat mengenai berbagai peristiwa penting yang terjadi.
Politik dan Hukum, hidup bermasyarakat tidak bisa lepas dari politik dan
hukum. Koran Kompas menyediakan ruang khusus untuk mengupas perkembangan
politik dan hukum di Indonesia.
Sosok, perjalanan atau pengalaman seseorang bisa menginspirasi
orang lain untuk maju. Melalui konten sosok ini, koran Kompas ikut memberikan
motivasi bagi pembaca melalui Sosok yang dipublikasikan.
Nama dan Peristiwa, konten berita inni
memuat berbagai peristiwa penting yang terjadi dan melibatkan orang-orang penting.
Nusantara, dapat dikatakan bahwa koran Kompas ini adalah petanya
Indonesia dan itu tergambar dari konten Nusantara. Melalui konten ini,
masyarakat dapat mengetahui dan mengikuti perkembangan wilayah lain di
Indonesia.
Olahraga, konten berita yang satu ini tidak pernah dilewatkan oleh
Kompas. Melalui konten olahraga ini, masyarakat bisa mengikuti perkembangan
dunia olahraga baik di tingkat nasional maupun internasional.
2.8 Analisis Harian Kompas
Harian Kompas menjadi surat kabar
yang dipercaya oleh masyarakat karena pemberitaannya yang berbobot dengan
menggunakan teknik penulisan yang padat dan jelas membuat Kompas memiliki
karakteristik penulisan tersendiri yang membedakannya dengan surat kabar yang
lain.
Kompas dalam proses peliputan,
pengolahan sampai pendistribusian berita melalui proses yang tidak mudah dan
tentunya tidak sembarangan. Oleh karena itu, Kompas memiliki tempat tersendiri
di kaca mata masyarakat sebagai media yang kredibel.
Kompas menyediakan berbagai rubrik
mulai dari ekonomi, politik, hukum, pendidikan, budaya, hiburan, gaya hidup,
dan opini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dari semua kalangan.